HarianPost – Siapa sih yang nggak bangga kalau melihat pebulutangkis muda Indonesia melangkah jauh di turnamen dunia? Salah satu harapan baru bulutangkis tanah air, Alwi Farhan, tampil memukau di French Open 2025. Sayangnya, langkah Alwi kali ini harus terhenti di babak perempatfinal setelah bertarung sengit melawan Kunlavut Vitidsarn dari Thailand. Meski hasil akhirnya tak sesuai harapan, perjuangan Alwi patut diacungi jempol dan jadi pelajaran berarti untuk kariernya ke depan.
Pertandingan yang digelar di Glaz Arena, Prancis, pada Jumat malam (24 Oktober 2025), benar-benar menegangkan. Alwi, yang baru berusia 20 tahun, tampil penuh semangat menghadapi lawan yang sudah lebih berpengalaman. Dalam laga berdurasi 69 menit itu, Alwi harus mengakui keunggulan Kunlavut setelah bermain tiga gim alias rubber game dengan skor 14-21, 21-16, dan 8-21.
Kekalahan ini memang mengecewakan, apalagi setelah sebelumnya harapan Indonesia di sektor tunggal putra juga telah pupus lebih cepat. Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie sudah lebih dulu tersingkir di babak kedua. Namun, perjalanan Alwi di French Open 2025 tetap layak diapresiasi dan jadi pengalaman berharga menghadapi turnamen-turnamen besar berikutnya.
Duel Seru: Alwi Farhan vs Kunlavut Vitidsarn
Pertandingan perempatfinal antara Alwi Farhan dan Kunlavut Vitidsarn bisa dibilang seperti pertarungan dua generasi. Kunlavut, yang sudah beberapa kali tampil di panggung dunia, menghadapi Alwi yang tengah naik daun. Sejak awal gim pertama, Alwi sempat memberikan perlawanan ketat. Poin demi poin berjalan dengan tempo cepat, namun perlahan Kunlavut mulai menemukan ritmenya dan unggul 11-7 saat interval.
Setelah interval, Kunlavut semakin percaya diri dan menekan Alwi. Skor akhirnya gim pertama pun jatuh ke tangan Kunlavut dengan 14-21. Banyak penggemar bulutangkis yang sempat khawatir Alwi bakal kehilangan momentum, tapi siapa sangka, di gim kedua Alwi bangkit!
Alwi Bangkit di Gim Kedua
Tidak mau menyerah begitu saja, Alwi Farhan menunjukkan mental juara di gim kedua. Ia terus menempel perolehan angka Kunlavut, bahkan sempat membuat skor imbang 15-15. Di titik krusial ini, Alwi justru berhasil mencuri lima poin beruntun, membuat lawan tertekan. Akhirnya gim kedua berhasil dimenangkan Alwi dengan skor 21-16.
Momen ini jadi sorotan banyak pecinta bulutangkis Indonesia. Bayangkan, seorang pemain muda berani melawan tekanan dan membalikkan keadaan di tengah laga penting. Kisah seperti ini tentu mengingatkan kita pada perjalanan para legenda bulutangkis Indonesia yang juga harus jatuh bangun sebelum akhirnya berjaya di kancah internasional.
Penentuan di Gim Ketiga: Kunlavut Terlalu Tangguh
Sayangnya, di gim penentuan, pengalaman Kunlavut Vitidsarn benar-benar jadi pembeda. Sejak awal gim ketiga, Kunlavut langsung tancap gas dan membangun keunggulan 5-1. Alwi terlihat mulai kehabisan energi dan kesulitan keluar dari tekanan. Saat interval, Kunlavut sudah unggul jauh 11-3.
Tekanan demi tekanan diberikan Kunlavut, sementara Alwi berusaha keras mencari celah untuk membalas. Namun, akhirnya gim ketiga harus ditutup dengan skor 8-21 untuk kemenangan Kunlavut. Meski harus mengakui keunggulan lawan, Alwi tetap mendapatkan banyak dukungan dan apresiasi dari para penggemar bulutangkis Indonesia. Pertandingan ini membuktikan bahwa Alwi punya potensi besar untuk bersaing dengan pemain top dunia.
Harapan Baru Tunggal Putra Indonesia
Kekalahan Alwi Farhan di perempatfinal French Open 2025 memang berarti habisnya wakil Indonesia di sektor tunggal putra. Sebelumnya, dua nama besar seperti Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie juga harus angkat koper lebih awal. Namun, kehadiran Alwi di babak delapan besar menjadi harapan baru bagi bulutangkis Indonesia. Usianya yang masih muda dan mental bertanding yang kuat bisa jadi modal penting untuk turnamen-turnamen besar ke depan.
Banyak orang membandingkan perjalanan Alwi dengan para seniornya. Namun, setiap atlet punya cerita dan proses sendiri untuk meraih puncak prestasi. Jika terus konsisten dan belajar dari pengalaman, bukan tidak mungkin Alwi bakal jadi bintang besar di masa depan, bahkan mungkin mengikuti jejak para legenda bulutangkis Indonesia.
Penutup: Alwi Farhan, Terus Melaju dan Belajar!
French Open 2025 memang belum membawa gelar untuk Alwi Farhan. Namun, perjuangannya melawan Kunlavut Vitidsarn di perempatfinal layak dikenang sebagai salah satu momen penting dalam perjalanan kariernya. Kekalahan bukanlah akhir, tapi justru awal dari pembelajaran dan motivasi untuk terus berkembang.
Mari kita doakan agar Alwi terus berproses, memperbaiki kekurangan, dan tampil lebih baik di turnamen berikutnya. Siapa tahu, di masa depan, nama Alwi Farhan akan terus bergema dan membawa harum nama Indonesia di kancah bulutangkis dunia. Semangat, Alwi!








