Today

Kontroversi Yusuf Mansur: Dari Doa Online 20 Juta Hingga Program Hafalan Kilat

admin

Kontroversi Yusuf Mansur: Dari Doa Online 20 Juta Hingga Program Hafalan Kilat

HarianPost – Siapa yang nggak kenal dengan sosok Ustaz Yusuf Mansur? Namanya sering wara-wiri di media sosial dan televisi, terutama dengan ceramah-ceramahnya yang penuh semangat. Namun, baru-baru ini, nama Yusuf Mansur kembali jadi perbincangan hangat. Bukan karena prestasinya, tapi gara-gara sebuah video ceramahnya yang viral di TikTok. Dalam video tersebut, ia menyarankan jamaahnya untuk menjual rumah dan mobil demi fokus menghafal Al Quran di pesantren miliknya. Sontak, pernyataan ini memicu reaksi beragam dari netizen.

Bukan hanya sekali dua kali Ustaz Yusuf Mansur jadi sorotan publik. Sebelumnya, ia juga pernah bikin heboh dengan program doa online berbayar yang menuai banyak komentar. Kali ini, ajakan jual aset demi hafal Quran kembali membuat nama Yusuf Mansur ramai diperbincangkan di berbagai platform media sosial. Yuk, kita bahas lebih lanjut apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa pernyataan ini mengundang kontroversi.

Sebelum lebih jauh, kita tahu bahwa menghafal Al Quran memang butuh fokus dan dedikasi tinggi. Banyak orang rela mengorbankan waktu, tenaga, bahkan pekerjaan demi mencapai target mulia ini. Tapi, apakah benar harus sampai menjual rumah dan mobil? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Cerita Viral: Yusuf Mansur dan Ajakan Jual Rumah Serta Mobil

Cerita bermula dari sebuah potongan video ceramah Ustaz Yusuf Mansur yang diunggah akun TikTok @de.dhi. Dalam video tersebut, Yusuf Mansur tampak penuh semangat menceritakan keberhasilan program hafalan Al Quran di pesantrennya. Ia mengklaim bahwa para santrinya mampu menghafal 30 juz dalam waktu 1 hingga 2 bulan saja. Sebuah pencapaian luar biasa yang tentu bikin banyak orang tercengang.

“Program hafal Quran 1-2 bulan dan nyatanya berhasil. Jadi, sebulan kelar pak setor hafalan 30 juz,” ucap Yusuf Mansur di video yang viral tersebut.

Nah, di sinilah letak kontroversinya. Dalam ceramah itu, Yusuf Mansur menantang para jamaah yang sudah mapan secara finansial untuk mengambil langkah besar. Menurutnya, kalau benar-benar ingin menghafal Al Quran, mereka bisa menjual rumah atau mobil, lalu mondok di pesantrennya. “Siapa yang sudah punya rumah sendiri, siapa yang sudah punya mobil sendiri? Kalau ada, jual. Lalu nyantren,” tegasnya.

Reaksi Netizen: Pro dan Kontra

Tak butuh waktu lama, cuplikan ceramah itu langsung dibanjiri komentar dari netizen. Banyak yang mempertanyakan logika di balik saran tersebut. Ada yang menanyakan, “Ajaran apa ini? Masa hafal Quran harus jual rumah?” Bahkan, ada juga yang berkomentar dengan nada satir, “Terus tinggal di mana? Nyantren sambil ngontrak? Mikir dong ustaz.”

Sebenarnya, niat mengajak jamaah untuk lebih fokus pada agama memang patut diapresiasi. Namun, tidak semua orang siap untuk mengorbankan aset berharganya demi tujuan tersebut. Apalagi, rumah dan mobil biasanya hasil jerih payah bertahun-tahun. Banyak dari kita yang mungkin akan berpikir ulang jika diminta mengambil langkah sebesar itu.

Cerita ini seperti kisah seseorang yang ingin menuntut ilmu setinggi-tingginya, tapi harus memilih antara meninggalkan kenyamanan atau tetap bertahan di zona aman. Ada inspirasi, tapi juga ada risiko besar yang harus dipertimbangkan.

Bukan Pertama Kali Yusuf Mansur Kontroversi

Jika kamu mengikuti sepak terjang Yusuf Mansur, kamu pasti tahu bahwa ini bukan kali pertama ia menimbulkan pro dan kontra di publik. Sebelumnya, ia pernah heboh dengan program “doa Yusuf Mansur” secara online. Dalam siaran langsung di media sosial pribadinya, ia menawarkan jasa doa yang diaminkan ratusan orang secara real time, dengan imbalan donasi dari para jamaah.

Program “doa Yusuf Mansur 20 juta” bahkan pernah jadi perbincangan hangat. Dalam salah satu siaran langsungnya, Yusuf Mansur terang-terangan menyebut nominal donasi, bahkan sampai Rp10 juta atau Rp20 juta. “Belum ada yang Rp10 juta ini? Rp10 juta, Rp20 juta saya Fatihah khusus nih. Bismillah di Fatihah-in sama 500 orang, yang Rp10 juta, besok Senin eksekusi. Bismillah atas nama orang tua dan keluarga,” ujarnya.

Cerita tentang program doa online ini sempat menuai banyak kontroversi. Ada yang mendukung, karena merasa ikut dalam doa bersama adalah sesuatu yang positif. Tapi, tidak sedikit pula yang menganggapnya terlalu komersil dan kurang etis.

Fokus Menghafal Quran: Haruskah Sampai Jual Aset?

Sebagai umat Muslim, menghafal Al Quran memang cita-cita mulia. Namun, setiap orang punya cara dan jalan masing-masing. Ada yang rela meninggalkan pekerjaan sementara waktu, ada pula yang tetap menjalani rutinitas harian sembari menghafal sedikit demi sedikit. Langkah ekstrem seperti menjual rumah atau mobil tentu tidak cocok untuk semua orang.

Jika kamu merasa terinspirasi dengan program hafalan Quran kilat, kamu bisa mulai dengan langkah kecil. Misalnya, menyisihkan waktu 30 menit setiap hari untuk menghafal, bergabung dengan komunitas tahfiz, atau mengikuti program online yang kini banyak tersedia. Tidak harus sampai mengorbankan aset yang sudah susah payah dikumpulkan.

Setiap perjalanan spiritual itu unik. Ada yang memilih jalur ekstrem seperti kisah viral Yusuf Mansur, tapi ada juga yang memilih jalur perlahan tapi konsisten. Kuncinya adalah komitmen dan niat yang kuat, bukan sekadar aksi besar yang berisiko tinggi.

Kesimpulan: Kontroversi dan Inspirasi di Balik Ceramah Yusuf Mansur

Ceramah Ustaz Yusuf Mansur memang selalu penuh warna. Terkadang menginspirasi, tapi tak jarang juga menuai kontroversi. Saran menjual rumah dan mobil demi fokus hafal Quran jelas bikin banyak orang berpikir ulang, bahkan jadi bahan diskusi hangat di dunia maya.

Apapun motivasimu dalam beribadah, pastikan keputusan yang diambil sudah dipikirkan matang-matang. Menghafal Al Quran adalah perjalanan panjang yang butuh kesabaran dan strategi. Tidak harus ekstrem, yang penting konsisten dan niat.

Bagaimana menurutmu? Apakah kamu tertarik dengan program hafalan kilat ala Yusuf Mansur, atau lebih nyaman dengan cara sendiri? Yuk, share pendapatmu di kolom komentar!

Related Post